https://banjarmasin.123.st
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Tempat Berbagi Ilmu dan Pengetahuan
 
IndeksMENU FORUMPencarianLatest imagesPendaftaranLogin

 

 Musik Panting

Go down 
PengirimMessage
satria_banjar
PENGANGGURAN
PENGANGGURAN
satria_banjar


Jumlah posting : 639
Points : 1522
Reputation : 2
Join date : 10.09.10
Age : 79
Lokasi : Banjarmasin

Musik Panting Empty
PostSubyek: Musik Panting   Musik Panting EmptyWed Sep 29, 2010 5:39 pm

SEJARAH SINGKAT KESENIAN MUSIK PANTING MENURUT AW. SYARBAINI DI DESA BARIKIN KEC. HARUYAN KAB. HST

Tulisan kiriman : Maulidi Novianri B. Wanyi

1. A.W. Syarbaini pada tahun 1969 mengenal dan mempelajari kesenian Musik Tradisional Bajapin
2. Pada tahun 1973 membentuk kasenian tradisional bajapin tersebut dengan alat yang sangat sederhana yang terdiri :
a. Panting
b. Babun
c. Gong
3. Setelah itu pada tahun 1976 musik bajapin ditampilkan dalam bentuk sajian musik, yakni musiknya saja tanpa mengiringi tarian japin dengan membawakan lagu-lagu melayu banjar pahuluan.
4. Pada tanggal 15 November 1977 khususnya di desa Barikin musik bajapin tersebut kembali ditampilkan dalam bentuk acara resipsi perkawinan dan pada waktu itulah diberi nama Musik Panting, dalam acara tersebut telah hadir beberapa orang tokoh seniman Kalimantan Selatan yang ikut menyaksikan pagelaran musik panting tersebut, antara lain :
a.Yustan Azidin
b. Marsudi, BA
c. H. Anang Ardiansyah
d. Drs. H. Bahtiar Sanderta

Menurut Yustan Azidin karena kesenian ini alat utamanya adalah panting maka dari itulah musik tersebut alangkah baiknya diberi nama ” Musik Panting ”
5. Pada tahun 1977 Musik Panting khusus membawa lagu-lagu melayu banjar pahuluan yang ditampilkan pada siang hari dengan irma slow, sedangkan syair lagunya bernafaskan nasehat.
6. Pada tahun 1978 telah diciptakan lagu dan syair dengan diberi nama Musik Panting.
7. Pada tahun 1979 alat Musik Panting diperkaya dengan beberapa alat musik tambahan yaitu :
a. Panting ………………………………. 3 buah
b. Talinting…………………………….. 1 buah
c. Gong………………………………….. 2 buah
d. Giring-giring……………………….. 1 set
e. Suling…………………………………. 1 buah
f. Biola…………………………………… 1 buah
g. Kulimpat……………………………… 5 buah ( alat ini berasal dari musik dayak )
8. Pada tahun 1980 Musik Panting diperkaya dengan memakai Sound Sistem
9. Pada tahun 1981 disetiap Kabupaten sudah punya kesenian Musik Panting
10. Pada tahun 1982 sampai dengan 1985 Musik Panting telah berkembang di masyarakat
11. Pada tahun 1985 Musik Panting disebarkan ke sekolah-sekolah dengan melalui kantor Kanwil Depdikbud Prop. Kalsel.

KETERANGAN
Bentuk Panting dan Ukiran :

~*~ Ukiran kepala :
- Karuang Bulik
- Simbangan Laut
- Naga Salimburan
- Putri Bungsu
- Putri Kurung
- dll.
~*~ Bentuk Badan
- Mayang Bungkus
- Mayang Bunting
- Mayang Maurai

Mengenai kapan lahirnya musik “Panting”, sampai sekarang belum didapatkan data tertulis. Tapi, menurut tuturan lisan yang berkembang di pedesaan dan kampung-kampung di Kalimantan Selatan, musik “Panting” sudah ada sebelum zaman penjajahan. Atau lebih kurang pada abad ke-18. Pada masa itu, musik “Panting” digunakan untuk mengiringi tarian Japen dan Gandut.
Dalam periode tersebut, musik “Panting” diiringi dengan istrumen lain seperti babun, gong, suling, dan rebab. Tapi setelah biola masuk ke Kerajaan Banjar, maka kedudukan rebab digantikan oleh biola.
Di masa awal dan tahap perkembangannya, “Panting” hanya memiliki tiga buah tali.atau senar. Dimana masing-masing senar punya fungsi tersendiri. Tali pertama disebut pangalik. Yaitu tali yang dibunyikan untuk penyisip nyanyian atau melodi.
Tali kedua, disebut panggundah atau pangguda yang digunakan sebagai penyusun lagu atau paningkah. Sedang tali ketiga disebut agur yang berfungsi sebagai bass.
Tali “Panting” pada masa lalu dibuat dari haduk hanau (ijuk), serat nenas, serat kulit kayu bikat, benang mesin, atau benang sinali.
Tapi sekarang, karena lebih mudah didapatkan, ditambah lagi dengan bunyinya yang jauh lebih merdu, benang nilon tampak lebih banyak digunakan. Atau, ada pula yang menggunakan tali kawat dengan empat bentangan pada badan “Panting”.
Kemunduran musik “Panting” terjadi pada jaman penjajahan Jepang. Waktu itu, musik “Panting” jarang sekali dipergelarkan. Wajar saja, karena pada waktu itu, setiap orang harus berjuang keras untuk mempertahankan hidup. Termasuk puluhan tahun setelah Jepang meninggalkan Indonesia.
Tahun 1984 merupakan tahun yang sangat menentukan bagi kehidupan musik “Panting”. Ketika itu, para seniman melakukan penelitian terhadap musik ini di daerah Kabupaten Tapin.
Dari hasil penelitian, dinyatakan bahwa musik “Panting” masih layak untuk diangkat kembali ke permukaan. Segala sesuatu pun dipersiapkan. Lagu-lagunya direnovasi dan diganti dengan lagu-lagu Banjar yang sudah diaransement ulang sedemikian rupa.
Setelah dibenahi secukupnya dengan tidak meninggalkan esensi sebagai suatu musik tradisi, di tahun 1984 itu juga, musik “Panting” diujicobakan ke festival musik daerah se-Indonesia.
Hasilnya sangat memuaskan sekaligus mengejutkan. Musik panting berhasil menduduki peringkat 10 besar musik-musik Nusantara. Sejak saat itu, pembinaan terus ditingkatkan. Hingga pada akhirnya, lahirlah grup-grup musik “Panting” di seluruh penjuru Kalimantan Selatan seperti sekarang ini.
Kembali Ke Atas Go down
http://anti-offline.tk
 
Musik Panting
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
https://banjarmasin.123.st :: LOUNGE FORUM :: ARTIKEL,BERITA & GOSIP-
Navigasi: